Senin, 28 Desember 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Andry 8347
(Foto: doc)
Provinsi DKI Jakarta berhasil meraih Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan predikat "sangat tinggi" pada tahun 2020, yaitu mencapai 80,77. Angka tersebut melebihi rata-rata nasional yaitu 71,94 dan menduduki ranking tertinggi di Indonesia. Status IPM sangat tinggi diperoleh bila IPM berada di atas 80. IPM berstatus tinggi bila nilai berada di antara 70-80. IPM antara 60-70 berstatus sedang dan IPM di bawah 60 berstatus rendah.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan apresiasi kepada para jajaran atas kinerjanya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di masa pandemi COVID-19. Dalam hal ini, Pemprov DKI telah melakukan upgrade atas visi dan kebijakan pembangunan kota Jakarta yang disampaikan dalam Musrenbang Perubahan RPJMD DKI Tahun 2017-2022, Selasa (22/12).
"Pertama, kami lakukan perencanaan ruang berbasis neighborhood (lingkungan terdekat, sekitar) dimana semua kebutuhan warga harus bisa terpenuhi tanpa perlu menempuh jarak jauh, kemudian menyiapkan fasilitas dan layanan dasar kota yang berketahanan. Yang ketiga, peningkatan infrastruktur digital sebagai backbone (tulang punggung) dari tata kelola pemerintahan modern yang berbasis data. Berikutnya adalah integrasi data kependudukan untuk menghasilkan intervensi sosial yang tepat. Serta reformasi ekonomi dengan mendorong industri berbasis pengalaman dan nilai tambah," terangnya seperti dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta, Senin (28/12).
Terkait IPM, perlu diketahui pada tahun sebelumnya, 2019 IPM DKI tercatat sebesar 80,76, sedangkan pada 2018 tercatat 80,47. Angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun hingga tahun ini mencapai 80,77.
Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI mengapresiasi capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DKI Jakarta Tahun 2020 yang melebihi rata-rata nasional tersebut. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Muhammad Hudori, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Anies atas capaian tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih, apresiasi yang tinggi kepada Pak Gubernur bahwa IPM Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020 ini sebesar 80,77. Artinya, kalau kita lihat DKI ini menduduki ranking tertinggi di Indonesia, artinya ini juga berada di atas rata-rata nasional, yaitu di sekitar 71,94,” kata Hudori dalam Musrenbang Perubahan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2017-2022 secara virtual, Selasa (22/12).
Hudori menyebutkan tiga faktor penting penentu kualitas hidup masyarat di DKI Jakarta yang tergolong baik sehingga menyumbang angka IPM tertinggi di Indonesia itu.
“Kalau bicara soal IPM ini ada 3 hal yang harus diperhatikan untuk kualitas hidup masyarakat di DKI Jakarta yang tergolong sangat baik, biasanya umur panjang dan hidup sehat, dari sisi pengetahuan, dan standar hidup layak,” imbuh Hudori.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup, seperti umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia yang menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).